Pages - Menu

Sabtu, 23 Februari 2013

tersenyum

Asalamualaikum Wr. Wb.Okey kawan semua, ketemu lagi dengan gue dan dengan pengetahuan baru kita :D
setelah sekian lama gue nggk ngasih postingan baru, akhirnya kali ini gue bisa ngasih postingan atau pengetahuan buat kita semua kawan :D
Oiyah kali ini gue mau berbagi ilmu tentang :
Manfaat Tersenyum Dalam Kehidupan ini.  Disini gue bakal menceritakan tentang Manfaat Tersenyum Dalam Kehidupan yang mungkin lo-lo semua belum tau #hehehe, Ternyata banyak banget lho Manfaat Tersenyum nggk hanya buat diri sendir tetapi juga buat orang lain, nga percaya baca aja dehhh....
 Manfaat Tersenyum Dalam Kehidupan

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Senyum adalah ibadah, menjalani sesuatu dengan senyum selain bermanfaat baik buat hubungan dengan sekitar, karna senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia. Selain itu senyum berdampak positif juga buat kesehatan tubuh kita.

1. Senyum itu membuat lo lebih menarik ...

Orang yg banyak tersenyum memiliki daya tarik.Orang yg suka
tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang #benerkan ? :D.Orang yg selalu merengut, cemberut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman. Dipastikan orang yg banyak tersenyum lebih memiliki banyak teman.
jadi, kalo mau punya temen banyak makanya senyum :D
2. Senyum mengubah perasaan ...

Naahhh yang patut kita coba nih :D
kalo lo lagi sedih, cobalah tersenyum.Senyuman akan membuat perasaan lo jadi lebih baik.
kalo nggk percaya lebih baik di coba :D
Menurut penelitian, senyum itu bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah.
3. Senyum bisa menular ...


Yang ini bener bermanfaat :D
Kalo seseorang tersenyum, dia bakal membuat suasana menjadi lebih riang. Orang disekitar lo pasti bakal ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia
Ga percaya ?:D
ya di coba aja :D

4. Senyum menghilangkan stres ...


Hati-Hati ya buat lo dan lo yang sering kena STRES ,Stres itu bisa terlihat di wajah lho . Tapi jangan khawatir, Senyuman juga bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih juga .Ketika lo lagi stres,ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman bakal mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih.

5. Senyum meningkatkan imunitas ...

Ternyata ehh ternyata sebuah Senyuman itu bisa membuat sistem imun bekerja lebih baik lho .Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks. Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyuman.
jadi kalo lo mau sehat ya coba di seringin senyum aja :D

6. Senyum menurunkan tekanan darah ...

nggak percaya? Coba deh lo mencatat tekanan darah saat lo lagi nggk tersenyum dan catat lagi tekanan darah saat lo tersenyum saat diperiksa. Tekanan darah saat lo tersenyum pasti bakal lebih rendah.:D
7. Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin

Senyum ibarat obat alami.Senyum itu bisa menghasilkan endorphin,pemati rasa alamiah, dan serotonin.Ketiganya adalah hormon yg bisa mengendalikan rasa sakit.
8. Senyum membuat awet muda ...

wah, ini nih yang pasti di idam-idamkan kaum Hawa :D
apa rahasianya ?
ini dia :D
Jadi Senyuman itu menggerakkan banyak otot di wajah .Akibatnya otot wajah terlatih sehingga lo nggk perlu melakukan face lift. Dijamin dengan banyak tersenyum lo akan terlihat lebih awet muda.

9. Senyum membuat Anda kelihatan sukses ...

ini masih terlihat yah :D
kalo mau bener" sukses ya tetep harus usaha :D
jadi, Orang yg tersenyum terlihat lebih percaya diri,terkenal, dan bisa diandalkan.Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien.Pasti kolega lo bakal ngeliat lo dengan lebih baik.
10. Senyum membuat orang berpikir positif ...

Coba lakukan yang satu ini ya : pikirkan hal buruk sambil tersenyum. emang Pasti bakal susah. tapi coba dulu ya :D
kenapa si senyum bisa bikin kita positif thinking?
jadi begini Penyebabnya, ketika lo tersenyum,tubuh lo bakal ngirim sinyal (yg mungkin akan terdengar) "HIDUP ADALAH BAIK" ke dalam otak lo.Sehingga saat tersenyum, tubuh lo menerimanya sebagai anugerah.
Demikian Artikel Mengenai  Manfaat Tersenyum Dalam Kehidupan, sebenernya masih banyak manfaat di balik senyuman :D
pokoknya itu bakalan ngasih hal yg positif :D
kalo di jelasin bakal ada seratus halaman nantinya :D
jadi cuma itu yang bisa gue share ke lo- lo semua :D Bila ada kata-kata yang kurang berkenang saya mohon maaf. Terimakasih Wasalamualaikum Wr.Wb.
sampai jumpa di artikel lainnya yo :D
By IQBAL---- Semoga Bermanfaat ^_^

Kamis, 07 Februari 2013

tawuran

akhir-akhir ini lagi marak-maraknya tawuran dimanapun itu, sekarang gue kasih tau apa kerugian dari itu semua :D
di baca ye . .. :)





Perkelahian, atau yang sering disebut tawuran, sering terjadi di antara pelajar. Bahkan bukan “hanya” antar pelajar SMU, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Ada yang mengatakan bahwa berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja.
Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, tawuran ini sering terjadi. Data di Jakarta misalnya (Bimmas Polri Metro Jaya), tahun 1992 tercatat 157 kasus perkelahian pelajar. Tahun 1994 meningkat menjadi 183 kasus dengan menewaskan 10 pelajar, tahun 1995 terdapat 194 kasus dengan korban meninggal 13 pelajar dan 2 anggota masyarakat lain. Tahun 1998 ada 230 kasus yang menewaskan 15 pelajar serta 2 anggota Polri, dan tahun berikutnya korban meningkat dengan 37 korban tewas. Terlihat dari tahun ke tahun jumlah perkelahian dan korban cenderung meningkat. Bahkan sering tercatat dalam satu hari terdapat sampai tiga perkelahian di tiga tempat sekaligus.
DAMPAK PERKELAHIAN PELAJAR
Jelas bahwa perkelahian pelajar ini merugikan banyak pihak. Paling tidak ada empat kategori dampak negatif dari perkelahian pelajar. Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas. Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan. Ketiga, terganggunya proses belajar di sekolah. Terakhir, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di Indonesia.
PANDANGAN UMUM TERHADAP PENYEBAB PERKELAHIAN PELAJAR
Sering dituduhkan, pelajar yang berkelahi berasal dari sekolah kejuruan, berasal dari keluarga dengan ekonomi yang lemah. Data di Jakarta tidak mendukung hal ini. Dari 275 sekolah yang sering terlibat perkelahian, 77 di antaranya adalah sekolah menengah umum. Begitu juga dari tingkat ekonominya, yang menunjukkan ada sebagian pelajar yang sering berkelahi berasal dari keluarga mampu secara ekonomi. Tuduhan lain juga sering dialamatkan ke sekolah yang dirasa kurang memberikan pendidikan agama dan moral yang baik. Begitu juga pada keluarga yang dikatakan kurang harmonis dan sering tidak berada di rumah.
Padahal penyebab perkelahian pelajar tidaklah sesederhana itu. Terutama di kota besar, masalahnya sedemikian kompleks, meliputi faktor sosiologis, budaya, psikologis, juga kebijakan pendidikan dalam arti luas (kurikulum yang padat misalnya), serta kebijakan publik lainnya seperti angkutan umum dan tata kota.
Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik. Pada delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat. Sedangkan pada delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, mereka bangga kalau dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya.
TINJAUAN PSIKOLOGI PENYEBAB REMAJA TERLIBAT PERKELAHIAN PELAJAR
Dalam pandangan psikologi, setiap perilaku merupakan interaksi antara kecenderungan di dalam diri individu (sering disebut kepribadian, walau tidak selalu tepat) dan kondisi eksternal. Begitu pula dalam hal perkelahian pelajar. Bila dijabarkan, terdapat sedikitnya 4 faktor psikologis mengapa seorang remaja terlibat perkelahian pelajar.
1. Faktor internal. Remaja yang terlibat perkelahian biasanya kurang mampu melakukan adaptasi pada situasi lingkungan yang kompleks. Kompleks di sini berarti adanya keanekaragaman pandangan, budaya, tingkat ekonomi, dan semua rangsang dari lingkungan yang makin lama makin beragam dan banyak. Situasi ini biasanya menimbulkan tekanan pada setiap orang. Tapi pada remaja yang terlibat perkelahian, mereka kurang mampu untuk mengatasi, apalagi memanfaatkan situasi itu untuk pengembangan dirinya. Mereka biasanya mudah putus asa, cepat melarikan diri dari masalah, menyalahkan orang / pihak lain pada setiap masalahnya, dan memilih menggunakan cara tersingkat untuk memecahkan masalah. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa mereka mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat. Mereka biasanya sangat membutuhkan pengakuan.
2. Faktor keluarga. Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan (entah antar orang tua atau pada anaknya) jelas berdampak pada anak. Anak, ketika meningkat remaja, belajar bahwa kekerasan adalah bagian dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar kalau ia melakukan kekerasan pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya, ketika remaja akan tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan tidak berani mengembangkan identitasnya yang unik. Begitu bergabung dengan teman-temannya, ia akan menyerahkan dirnya secara total terhadap kelompoknya sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya.
3. Faktor sekolah. Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya. Karena itu, lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar (misalnya suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan dengan pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dsb.) akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan di luar sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, di mana guru jelas memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan (walau dalam bentuk berbeda) dalam “mendidik” siswanya.
4. Faktor lingkungan. Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi.
HANYA KARNA TAWURAN YANG NGGK JELAS ALASANNYA NYAWA ORANG YANG NGGK BERSALAH BISA MENGHILANG . . . .